Keberadaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat di seluruh dunia. Fenomena ini menciptakan berbagai tren media sosial yang dapat menjadi peluang besar bagi pengguna untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa, serta meraih berbagai keuntungan lainnya. Media sosial selalu mengalami perubahan singkat, dan untuk bisnis, beradaptasi dengan tren terbaru menjadi krusial agar tetap relevan.
Di Indonesia, berbagai platform media sosial populer digunakan dengan tujuan bervariasi, mulai dari hiburan, konektivitas dengan teman dan keluarga, hingga pemasaran produk dan jasa.
Berikut adalah tren media sosial di tahun 2023 pada beberapa platform populer di Indonesia:
1. TIKTOK
Diprediksi bahwa TikTok akan terus mendominasi media sosial pada tahun 2023 dengan inovasi fiturnya yang terus berkembang. Selain menjadi platform berjejaring sosial dan pemasaran, TikTok juga mengejar ambisi menjadi media sosial utama, terbukti dari perkembangan fitur seperti durasi video yang dapat diunggah hingga 10 menit dan kehadiran fitur belanja yang dikenal sebagai "keranjang kuning".
2. INSTAGRAM
Instagram tetap menjadi platform yang harus digunakan oleh merek karena memiliki miliaran pengguna aktif harian. Diprediksi bahwa Instagram akan terus memprioritaskan konten berbasis video, terutama Reels, yang membuka peluang jangkauan penonton yang lebih luas. Penting untuk memahami perbedaan antara video yang bersifat evergreen dan yang mengikuti tren untuk merancang strategi Reels yang efektif.
3. TWITTER
Twitter sulit diprediksi dalam trennya, tetapi ada potensi implementasi biaya langganan oleh Twitter untuk kebutuhan komersial dan pemerintah. Twitter tetap menjadi platform penting untuk media monitoring, di mana para pebisnis dapat melibatkan influencer dan mengimplementasikan strategi pemasaran media sosial.
Selain itu, terdapat beberapa prediksi lain mengenai tren media sosial pada tahun 2023:
1. Perubahan Tren UGC (User-Generated Content)
Generasi Z mulai melihat UGC sebagai konten yang dibuat oleh pemasar lepas atau micro-influencer untuk sebuah bisnis, mengubah dinamika pemanfaatan UGC.
2. SEO Menggantikan Hashtag
Riset menunjukkan bahwa sejumlah besar pengguna, khususnya dalam rentang usia 18-24 tahun, menggunakan media sosial sebagai mesin pencari utama. Penggunaan kata kunci dalam caption lebih efektif dalam meningkatkan jangkauan daripada penggunaan hashtag.
3. Caption pada Konten Berbasis Video
Penggunaan caption pada video meningkatkan ketertarikan pengguna, sehingga penting untuk mempertimbangkan penggunaan caption dengan kata kunci pada setiap video.
4. Customer Service di Media Sosial
Pelayanan pelanggan yang baik di media sosial menjadi kunci, karena konsumen menghargai waktu mereka dan kecepatan dalam mendapatkan tanggapan dari bisnis.
5. Memprioritaskan Komunitas
Bisnis kini harus lebih fokus pada keterlibatan dengan komunitas, tidak hanya membangun persona tetapi juga menargetkan komunitas secara lebih luas untuk memahami karakteristik dan ekosistem konsumen.
Dalam menghadapi perkembangan media sosial, adaptasi terhadap tren terbaru sangat penting. TikTok, Instagram, dan Twitter tetap menjadi pilihan utama, sementara perubahan tren seperti peran SEO yang menggantikan hashtag dan fokus pada customer service dan komunitas menonjol. Kesimpulannya, kreativitas, adaptabilitas, dan responsivitas terhadap kebutuhan pengguna menjadi kunci sukses dalam memanfaatkan potensi media sosial. Teruslah berinovasi untuk membangun keberhasilan di era yang terus berkembang ini.
#trending #viral #socialcommunity #socialmedia #media #social #contentmarketing