Cinta ibu ke anak sepanjang masa, cinta anak ke ibu sepanjang galah. Itulah pepatah yang seringkali aku dengar. Ibuku yang kini usianya telah menuju kepala lima masih bekerja keras untuk menyekolahkanku hingga perguruan tinggi. Ia bangun sebelum subuh berkumandang, menyiapkan lumpia basah untuk dibawa ke pasar. Merintangi belasan kilometer hanya untuk menjual lumpia yang keuntungannya tak seberapa. Sejak kecil aku memang hanya diasuh oleh ibuku, sedangkan ayahku sudah meninggal. Aku anak semata wayangnya yang dibesarkan dengan penuh cinta oleh ibuku.

            Hingga tiba saatnya ibuku mengeluh bahwa fisiknya sudah tak kuat lagi jika harus bersepeda menuju ke pasar melawan hawa dingin yang menusuk tulangnya.

“Le, kayaknya ibuk udah ndak kuat kalau harus jualan ke pasar lagi. Kadang dagangan juga sepi, soalnya banyak saingan di pasar”

“Yaudah, Bu. Kalau emang udah nggak kuat, nggak usah dipaksakan. Coba aja jualan di depan rumah, Bu. Kan enak kalau kerja di rumah sendiri. Gak usah jauh-jauh ke pasar.”

      Kebetulan memang rumahku berlokasi strategis. Di depan jalan raya. Pikirku, mungkin dengan berjualan di depan rumah pasti ibu akan laku banyak. Esoknya, ibuku mulai pensiun ke pasar dan mulai menjual lumpianya di depan rumah.

     Sehari, dua hari, tiga hari, tak ada kemajuan dalam penjualan ibuku. Aku kira wajar karena belum banyak yang tahu kalau ibuku berjualan di depan rumahnya dengan meja kecil dan payung besarnya. Seminggu, dua minggu, telah berlalu. Namun hanya satu dua orang setiap harinya yang membeli dagangan ibuku. Seiring waktu berjalan, nampaknya tak ada perubahan yang signifikan, sedangkan kebutuhan semakin banyak karena sebentar lagi aku harus membayar UKT.

Aku pun memutar otak. Jika bertahun-tahun ibuku bekerja keras, namun keadaan ekonomi tak kunjung mapan, berarti memang harus ada perubahan. Ketika aku pulang kuliah dan melewati minimarket, aku melihat banyak franchise-franchise rombong makanan yang berjejer di sana. Tentu banyak juga pembelinya. Dari situ, aku mulai mendapat ide. Kubuka tabunganku. Kurasa cukup untuk membuatkan rombong untuk ibu seperti rombong-rombong kekinian di depan minimarket.

      Tapi harus kemana aku membuat rombong dengan design yang menarik? Aku pun mulai bertanya-tanya kepada orang-orang ataupun internet hingga aku menemukan jawabanya, yaitu UTERO INDONESIA. Setelah kubulatkan niatku, aku berangkat ke studio design Utero Indonesia yang berada di Malang. Sesampainya di sana, aku yang datang dengan ketidaktahuanku, disambut hangat untuk berkonsultasi perihal desain yang tepat untuk usaha ibuku. Wah, dari awal saja pelayanan sudah bagus sekali apalagi hasil produknya nanti. Aku pun optimis bahwa hasilnya pun akan bagus dan akan membawa kebaikan bagi kehidupanku dan ibuku.

     Ternyata benar, setelah rombongnya jadi, aku melihat bahwa kerja Utero sangat bisa diandalkan. Desainnya pun sangat menarik, aku pun langsung membawanya ke rumah untuk surprise ibuku. Betapa terkejutnya ibuku aku memberikannya hadiah sebagai modal usahanya. Tanpa ba-bi-bu, ibuku langsung memakainya berjualan di depan rumah esok hari. Wow, tak ada sebulan, uang yang aku pakai untuk membeli rombong berdesain kekinian itu ternyata balik modal dengan cepat. Bahkan dengan untung yang berlipat-lipat. Esoknya, aku tak perlu khawatir soal biaya kuliahku. Aku pun bermimpi, untuk menjadikan ini sebagai ladang usaha. Jika sudah punya modal yang cukup, aku akan membuat rombong ke Utero Indonesia. Lalu membranding usahaku di sana. Mulai dari logo, desain kemasan, dan lain-lain. Perlahan tapi pasti, kondisi perekonomian keluargaku mulai membaik.

___________________________________________________________________________________________

#videoiklan #konsepvideoiklan #videoiklankreatif #utero.id #uteroindonesia #uterodesain #uterogroup #desaingrafis #creativefield #desain #graphicdesignmalang #design #explore #creative #advertising #work #jobdesign #designmarket #promotiondesign #illustration #creativeindonesia #officebranding #branding #exploredesign #jasadesign #creativemarket @utero_signage @dadikwahyuchangutero @uteroadvertising @utero_packaging @uteromalang @uterobillboard #signage #signages #utero #uteroadvertising #indonesia #malang #mockup #balihomalang #papannama #jual #jualpapannama #advertising #advertisingindonesia #advertisingmalang #digitalmarketing #reklame #papannamamalang #trending  #designs #creative #wonderfulindonesia #gallery #instagram #industrial #industrialdesign #designed #desaingrafis #flatdesign #amazing @utero.id @uterobillboard.id #uterobillboard #billboardbojonegoro #billboardbanyuwangi #billboardbandung #billboardpekanbaru #billboardpurwokerto #billboardstasiunyogyakarta #billboardblitar #billboardtrenggalek #billboardtulungagung #billboardsurabaya #billboardgresik #billboardsemarang #billboard #videotron #videotronjakarta #billboardindonesia #videotronmalang #titikbillboard #stasiunads #advertisingmalang #ooh #reklame #promosi #publikasi #stasiuntugu #mediaoutdoor #outdoormedia #mediapromosi @uteroconcept #uteroconcept #pricelistspanduk #pricelistpapannama  #pricelistneonbox #pricelistumbulumbul #pricelistvbaner #pricelistbaliho #reklame #reklamemalang #designermalang #desainermalang #malangkreatif #signagemalang #wayfindingmalang #periklananmalang #bothfiber #rombongfiber #fiber #patungfiber #neonboxmalang #papannamamalan #spandukmalang #umbulumbulmalang #promosimalang @rumah_oxyz #uterosignage #pobike #odigiro #digitalmarketing #digitalbranding #socialmediaspecialist #onlineadvertising #onlinemarketing #contentspecialist #contentwritter #content #socialmediacontent #desainkonten #adminsocialmedia #odigirostudio #markom #marketingkomunikasi #kemasan#kem#workspace  #interiordesign #coworkingspace #workspacemalang #coffeeshop #coffeshots #coworking #creativemalang #rumahkreatifoxyz #oxyz #photographer #advertising #creativefield #aktivasioffline #management #sisteminformasi #integratedbranding #branding #citybranding#citybrandingconsultant #destinationbranding #productbranding #coorporatebranding #uteromembangun #cintautero #magangutero#kampungdesigngrafis